Wira Usaha


 

MENGEMBANGKAN SIKAP KREATIF UNTUK BERWIRAUSAHA

Ingin menjadi wirausahawan dengan mengembangkan sikap kreatif??

Mengembangkan sikap kreatif untuk berwirausaha,,, Mengapa tidak??

Untuk menjadi wirausahawan tidak harus perlu dengan modal yang banyak bukan?

dengan mengembangkan sikap kreatif pastinya kita juga dapat menjadi wirausahawan. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan kreatifitas itu sendiri sebelumnya?

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya merupakan gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta mempunyai keunikan yang tinggi.

 

 

        
untuk mengembangkan kreativitas untuk berwirausaha maka ada kiat-kiatnya lho. 
berikut Kiat- kiat berwirausaha :


1. Kreatif dan Inovatif
 Kreasi dan inovasi dari seorang wirausahawan pada umumnya lebih tinggi dari orang lain. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya, dan dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi sebuah kebutuhan.

2.Percaya diri, tegar dan ulet


Wirausahawan tidaklah mudah putus asa. Masalah akan dihadapinya, bukan malah dihindari. Jika ia salah perhitungan, saat ia sadar akan kesalahannya, ia secara otomatis juga memikirkan cara untuk membayar kesalahan itu atau membuatnya menjadi keuntungan. Ia tidak akan berhenti memikirkan jalan keluar walaupun bagi orang lain jalan keluar sudah buntu. Kegagalan akan dibuatnya menjadi pelajaran dan pengalaman yang mahal. Semangatnya tidak pernah luntur. Kualitas kepribadian semacam ini tidak mungkin tumbuh secara mendadak. Sulit bagi seorang dewasa membentuk kualitas-kualitas ini jika tidak dimulai sejak balita.


3.Bekerja Keras
     
    Saat sadar dari bangun tidurnya pikiran sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Kadang dalam tidurnya ia tetap berpikir. Membiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakan kadang membuatnya merasa tidak produktif atau merasa kehilangan kesempatan.

4.Pola Pikir Multi Tasking
                                             
Kemampuan melakukan beberapa hal sekaligus, layak dimilki oleh wirausahawan. Kemampuan inilah yang membuat piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi tasking, semakin besar pula kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produksi
5.Mampu menahan nafsu untuk cepat menjadi kaya


Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan berhati-hati dalam menggunakan uangnya, terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi dipikirkan secara serius, sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang yang ada aka diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja. Keuntungan tidak selalu menetap, kadang ia harus merugi. Seorang yang memulai usahanya dari skala kecil hingga besar akan mampu menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran yang tidak menghasilkan akan dianggap sebagai kemewahan.
6. Berani Mengambil Resiko
                               Semakin besar resiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan. tentunya resiko-resiko ini sudah diperhitungkan terlebih dahulu. Hanya orang bodoh saja yang melakukan segala sesuatu tanpa perhitungan. Itulah beberapa hal yang seharusnya dimilki oleh seorang wirausahawan jika ingin meraih kesuksesan. Berusahalah untuk memiki sifat-sifat tersebut jika kita meniatkan untuk menjadi seorang wirausahawan.Berikut ini adalah peluang usaha yang mungkin bisa dilakukan, yang sedang menuntut ilmu dan membutuhkan modal yang sedikit sehingga bisa dikumpulkan dari uang saku atau minta bantuan dari orang tua dulu, yaitu:
1.Berbagai peluang usaha yang berbasis pada jasa
Contoh: reparasi barang elektronik, potong rambut atau salon kecantikan, jahit pakaian, sewa buku atau majalah koleksi, Merangkai bunga, fotokopi, menjual pakaian, dll
2.Berbagai peluang usaha pada pembuatan makanan
Contoh: membuat makanan basah, memnuat makanan kering atau kue kemudian dijual kepada teman-teman sekolah atau dititipkan di kantin sekolah.
3.Berbagai peluang usaha yang membutuhkan kemampuan intelektual
Contoh: Kursus privat, penulis lepas dan dikirim ke majalah atau koran-koran, desain grafis, dll.
4.Usaha lain
Contoh: Kreasi souvenir dan kerajinan, Sablon, dll.


http://bimbingankarir.wordpress.com
 

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jendela Johari


PENGENALAN DIRI MELALUI JENDELA JOHARI

Sudahkah anda mengenal diri anda? 
Tahukah anda apa itu jendela johari???? 
Apa hubungan jendela johari dengan diri anda? 
Baik, bagi yang ingin lebih mengenal pribadi masing-masing tidak ada salahnya kita mempelajari jendela johari. Sebenarnya, apa sih jendela johari itu?? Jendela Johari dikembangkan oleh Joseph Lufh dan Harry Ingham (sehingga bernama Johari). Jendela joharu merupakan Kerangka analisis hubungan yang menggambarkan sebuah jendela yang mencerminkan ‘jendela komunikasi dan transformasi’ dalam proses memberi dan menerima umpan balik, baik berbentuk informasi, pujian maupun kritik dari orang lain untuk kepentingan pengembangan kepribadian seseorang.
Jendela Johari merupakan hubungan dari pola berikut ini :

I
(ST-OT)
OPEN SELF
II
(STT-OT)
BLIND SELF
III
(ST-OTT)
HIDDEN SELF
IV
(STT-OTT)
UNDISCOVERED SELF









I.                   Daerah Pribadi Terbuka (Open Self)
Merupakan jendela saya tahu dan orang lain tahu, yaitu orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain. Open self merupakan bagian diri yang menyajikan semua informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang diketahui oleh diri pribadi dan orang lain. Pada keadaan hubungan seperti ini, terdapat keterbukaan, kesesuaian, dan sedikit alasan untuk bersikap defensif (ngotot). Daerah ini merupakan daerah ideal yang mencerminkan kepribadian seseorang yang mau menberi dan menerima saran dan kritik dari orang lain. Makin kecil bagian open self, makin buruk komunikasi berlangsung.

II.                Daerah Pribadi Buta (Blind Self)
Merupakan daerah ‘Saya tidak Tahu’ dan ‘Orang lain Tahu’, sehingga daerah ini disebut daerah buta (Blind Self). Dalam daerah ini, orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Daerah ini mencerminkan kepribadian seseorang yang hanya mau mengkritik, tetapi tidak mau menerima saran/kritik orang lain. Kepribadian yang keras kepala dan cenderung defensif. Adanya daerah buta menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.

III.             Daerah Pribadi Tersembunyi (Hidden Self)
Merupakan daerah ‘Saya Tahu’ dan orang lain ‘tidak tahu’ sehingga daerah ini disebut daerah tersembunyi. Daerah ini berisi segala sesuatu mengenai diri pribadi yang diketahui diri yang bersangkutan hanya untuk dirinya sendiri. Denagn kata lain, orang mengenal dirinya sendiri tetapi diri orang yang bersangkutan tidak dikenal oleh orang lain. Hasilnya adalah bahwa orang tersebut tetap tersembunyi dari orang lain karena rasa takut terhadap kemungkina reaksi orang lain. Pribadi yang pada posisi ini akan menjaga sikap, pemikiran dan perasaannya sebagai sesuatu yang rahasia.dan tidak akan membuka kepada orang lain. Daerah ini mencerminkan kepribadian yang hanya mau meminta saran/informasi dari orang lain, tetapi tidak mau sedikit berbagi saran dengan orang lain.

IV.             Daerah Pribadi tak dikenal (Undiscovered Self)
Merupakan daerah ‘Saya Tidak Tahu’ dan ‘Orang Lain Tidak Tahu’, sehingga daerah ini disebut daerah misteri (unknown area). Secara potensial merupakan situasi yang paling eksplosit. Orang tidak mengenal, baik dirinya sendiri maupun orang lain. Pribadi pada daerah ini memperlihatkan perasaan, pemikiran maupun tingkah lakubaik dirinya maupun orang lain tidak tahu.
                                           
KESIMPULAN DARI JENDELA JOHARI

Apabila seseorang menghendaki segala ide, perasaan, maupun tingkah lakunya diterima oleh orang lain maka daerah I (daerah terbuka) harus terbuka lebar. Dan janganlah terlalu berharap akan penghargaan tinggi terhadap diri dari orang lain. Suatu cara penurunan ‘pribadi tersembunyi’ dan peningkatan ‘pribadi tebuka’ adalah melalui proses penyingkapan diri ( membuka diri), yaitu dengan lebih mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi diri kepada orang lain. Untuk mengurangi ‘pribadi buta’dan pada saat yang sama meningkatkan ‘pribadi terbuka’ seorang individu haruslah mau menerima masukan dari orang lain, dan menggunakan umpan balik tersebut untuk meningkatkan ataupun merubah pribadi dirinya sendiri.


Sumber : Hutagalung,Inge.2007.Pengembangan Kepribadian.Jakarta:PT INDEKS
 



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Komunikasi Efektif


 BERKOMUNIKASI EFEKTIF


Tahukah anda apa itu komunikasi???
Pentingkah komunikasi itu sebenarnya??
Apakah manusia hanya membutuhkan komunikasi yang biasa saja?
Baik, sebenarnya Komunikasi merupakan unsur utama dalam segala kegiatan manusia. Komunikasi juga merupakan bagian yang sedemikian erat terkandung dalam setiap aspek kehidupan manusia, tidak ubahnya dengan nafas dan aliran darah manusia itu sendiri. Sepanjang rentang waktu dalam kehidupan, manusia tidak akan pernah lepas dari aktivitas komunikasi. Agar individu dapat berkomunikasi dengan efektif maka kunci utamanya adalah perilaku diri (Your Attitude). Juallah dirimu sesuai situasi dan kondisi dimana kamu berada, dengan batasan rambu budaya, perilaku, agama, status sosial, usia maupun pendidikan.
Untuk itu, individu haruslah senantiasa mengingat kiat dalam berkomunikasi yaitu :
a.       Senantiasa berupaya untuk menyenangkan orang lain (always try to please somebody)
b.      Junjung tinggi adat budaya/norma susila dimana anda berada (if you are in rome, do as a roman do) 
Agar dapat berkomunukasi dengan efektif maka perlu adanya etika berkomunikasi lho..
   etika tersebut antara lain adalah :
a.       Lihatlah lawan bicara
Tataplah dan lihatlah lawan bicara dengan pandangan bersahabat, jangan menoleh ke kiri atau ke kanan selama pembicaraan berlangsung yang mengesankan menjenuhkan ataupun menggelisahkan terhadap lawan bicara. Karena hal ini, akan menimbulkan ketersinggungan. Pandangan ditujukan pada arah kening atau diantara kedua mata lawan bicara dengan tatapan mata yang teduh.

b.      Suara harus terdengar jelas
Jika berkomunikasi dengan orang lain, suara yang dikeluarkan harus jelas terdengar. Jangan bergumun (seperti orang sedang mengunyah makanan dimulut ) ataupun terlalu keras/berteriak(seakan dalam keadaan marah)

c.       Ekspresi wajah yang menyenangkan
Wajah adalah cerminan hati. Jika selama berkomunikasi menampakan wajah cemberut maka hal ini menggambarkan sikap anda yang tidak bersahabat dengan lawan bicara. Untuk itu, tampilkanlah ekspresi wajah yang bersahabat. Jangan menampilkan wajah mesum dan genit jika ingin mendapatkan citra diri yang positif dari lawan  bicara.

d.      Tata bahasa yang baik
Gunakanlah bahasa yang sesuai dengan kondisi dan situasi selama berkomunikasi berlangsung. Misal : jika berbicara dengan preman gunakanlah bahasa preman. Dan jika berbicara dengan balita gunakanlah bahasa anak-anak yang penuh dengan kemanjaan dan keceriaan.

e.       Pembicaraan mudah dimengerti, singkat dan jelas
Selama berkomunikasi berlangsung selain tata bahasa perhatikan pula susunan kata yang di ucapkan. Jangan terlalu panjang, berbelit-belit, susah untuk dipahami. Misal : seseorang bertanya tentang ruangan administrasi, maka anda menjawab : “ ibu, jalan terus nanti ketemu tiang biru belok ke kanan, jalan terus, ketemu tong sampah merah jalan tiga langkah terus ke kanan, ke kiri, terus, belok ke kanan, ke kiri lagi, nah…. Di sana bu tanya satpam”.
Bayangkan betapa bingungnya ibu yang bertanya mendengarkan jawaban anda.

Dari penjelasan diatas, jika masing-masing individu dapat melakukan etika berkomunikasi dengan baik, maka akan terciptalah komunikasi yang efektif...
Selamat mencoba...


Sumber : Hutagalung,Inge.2007.Pengembangan Kepribadian.Jakarta:PT INDEKS

 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Powered By Blogger
Konsling. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

DENSO.SONED BK B

Yogykarta, DIY, Indonesia