Gaya Belajar Kita



GAYA BELAJAR KITA

Sebenarnya, apa sih yang di maksud dengan gaya belajar???
Tahukah kalian apa gaya belajar kalian masing???
Nah, bagi yang masih ragu atau masih belum tau apa itu gaya belajar mari kita cari sama-sama yuk.....
Dari pengertiannya, Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi, baik dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Jadi gaya belajar itu merupakan sebuah cara seseorang dalam menerima sebuah informasi yang cenderung dipilih dalam memproses informasi tersebut. Nah, ternyata gaya belajar ada bermacam-macam tipe lho...
Berikut Gaya belajar yang pertama adalah gaya belajar Visual atau sering disebut juga dengan Visual learners, gaya belajar seperti ini menjelaskan bahwa kita harus melihat dulu bukti kemudian bisa mempercayainya. Gaya belajar visual menekankan pada indera penglihatan dalam memproses sebuah informasi. Berikut nih karakteristik gaya belajar Visual :
1.      Kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk  
mengetahuinya atau memahaminya,
2.      Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna
3.      Memiliki pemahaman yang cukup terjadap masalah artistik
4.      Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung
5.      Terlalu reaktif terhadap suara
6.      Sulit mengikuti anjuran secara lisan
7.      Seringkali salah menginterpretasikan kata/ucapan.

Setelah tahu apa itu gaya belajar visual, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan agar belajar tetap bisa dilakukan dengan memberikan hasil yang menggembirakan, yaitu dengan memberikan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film, slide, gambar ilustrasi , coretan-coretan, kartu bergambar, catatan,dll.

Gaya belajar yang kedua adalah gaya belajar Auditory Learners, gaya belajar ini mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi tersebut. Berikut karakteristik gaya belajar auditory learners :
1. Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran.
2. Memilki kesulitan untuk menyerap informsasi dalam bentuk tulisan secara
    langsung
Berikut ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan yaitu:
Pertama menggunakan tape/perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekan bacaan/catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk kemudian didengarkan kembali. Kedua, dengan wawancara atau terlibat dalam kelompok diskusi. Ketiga, Mencoba membaca informasi , kemudian diringkas dalam bentuk lisan dan direkam untuk kemudian didengarkan dan dipahami. Keempat, Melakukan review secara verbal dengan teman/pengajar.

Gaya belajar yang ketiga adalah  Tactual Learners,  yaitu gaya belajar yang biasanya harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar bisa mengingatnya. Karakteristiknya antara lain adalah :
1.      Menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar kita bisa   
terus selalu mengingatnya.
2.       Hanya dengan memegang kita bisa menyerap informasinya tanpa harus membaca penjelasannya.
3.      Termasuk orang yang tidak bisa/tahan duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran.
4.      Merasa bisa belajar lebih baik bila disertai dengan kegiatan fisik
5.      Mempunyai kemampuan untuk mengkoordinasikan sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).

REFLEKSI
 
Dari ketiga tipe belajar di atas, kalian merupakan tipe belajar yang mana???
Setelah kalian menemukan gaya belajar kalian, selanjutnya yang harus dilakukan adalah menata lingkungan belajar yang tepat. Bila tidak bisa berkonsentrasi dengan baik pada lingkungan yang ramai, maka segeralah menghindar dan carilah tempat yang sepi. Ada hal yang paling penting untuk dipersiapkan dan ditata dengan baik, yaitu lingkungan dalam diri sendiri/suasana hati. Untuk itu, sebelum belajar cobalah, untuk lebih membuka hati untuk berpikir positif  sehingga semuanya terasa menyenangkan......


Sumber : Susilo,M joko.2009.Sukses dengan Gaya Belajar.Yogyakarta:Pinus








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wira Usaha


 

MENGEMBANGKAN SIKAP KREATIF UNTUK BERWIRAUSAHA

Ingin menjadi wirausahawan dengan mengembangkan sikap kreatif??

Mengembangkan sikap kreatif untuk berwirausaha,,, Mengapa tidak??

Untuk menjadi wirausahawan tidak harus perlu dengan modal yang banyak bukan?

dengan mengembangkan sikap kreatif pastinya kita juga dapat menjadi wirausahawan. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan kreatifitas itu sendiri sebelumnya?

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya merupakan gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta mempunyai keunikan yang tinggi.

 

 

        
untuk mengembangkan kreativitas untuk berwirausaha maka ada kiat-kiatnya lho. 
berikut Kiat- kiat berwirausaha :


1. Kreatif dan Inovatif
 Kreasi dan inovasi dari seorang wirausahawan pada umumnya lebih tinggi dari orang lain. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya, dan dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi sebuah kebutuhan.

2.Percaya diri, tegar dan ulet


Wirausahawan tidaklah mudah putus asa. Masalah akan dihadapinya, bukan malah dihindari. Jika ia salah perhitungan, saat ia sadar akan kesalahannya, ia secara otomatis juga memikirkan cara untuk membayar kesalahan itu atau membuatnya menjadi keuntungan. Ia tidak akan berhenti memikirkan jalan keluar walaupun bagi orang lain jalan keluar sudah buntu. Kegagalan akan dibuatnya menjadi pelajaran dan pengalaman yang mahal. Semangatnya tidak pernah luntur. Kualitas kepribadian semacam ini tidak mungkin tumbuh secara mendadak. Sulit bagi seorang dewasa membentuk kualitas-kualitas ini jika tidak dimulai sejak balita.


3.Bekerja Keras
     
    Saat sadar dari bangun tidurnya pikiran sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Kadang dalam tidurnya ia tetap berpikir. Membiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakan kadang membuatnya merasa tidak produktif atau merasa kehilangan kesempatan.

4.Pola Pikir Multi Tasking
                                             
Kemampuan melakukan beberapa hal sekaligus, layak dimilki oleh wirausahawan. Kemampuan inilah yang membuat piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi tasking, semakin besar pula kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produksi
5.Mampu menahan nafsu untuk cepat menjadi kaya


Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan berhati-hati dalam menggunakan uangnya, terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi dipikirkan secara serius, sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang yang ada aka diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja. Keuntungan tidak selalu menetap, kadang ia harus merugi. Seorang yang memulai usahanya dari skala kecil hingga besar akan mampu menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran yang tidak menghasilkan akan dianggap sebagai kemewahan.
6. Berani Mengambil Resiko
                               Semakin besar resiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan. tentunya resiko-resiko ini sudah diperhitungkan terlebih dahulu. Hanya orang bodoh saja yang melakukan segala sesuatu tanpa perhitungan. Itulah beberapa hal yang seharusnya dimilki oleh seorang wirausahawan jika ingin meraih kesuksesan. Berusahalah untuk memiki sifat-sifat tersebut jika kita meniatkan untuk menjadi seorang wirausahawan.Berikut ini adalah peluang usaha yang mungkin bisa dilakukan, yang sedang menuntut ilmu dan membutuhkan modal yang sedikit sehingga bisa dikumpulkan dari uang saku atau minta bantuan dari orang tua dulu, yaitu:
1.Berbagai peluang usaha yang berbasis pada jasa
Contoh: reparasi barang elektronik, potong rambut atau salon kecantikan, jahit pakaian, sewa buku atau majalah koleksi, Merangkai bunga, fotokopi, menjual pakaian, dll
2.Berbagai peluang usaha pada pembuatan makanan
Contoh: membuat makanan basah, memnuat makanan kering atau kue kemudian dijual kepada teman-teman sekolah atau dititipkan di kantin sekolah.
3.Berbagai peluang usaha yang membutuhkan kemampuan intelektual
Contoh: Kursus privat, penulis lepas dan dikirim ke majalah atau koran-koran, desain grafis, dll.
4.Usaha lain
Contoh: Kreasi souvenir dan kerajinan, Sablon, dll.


http://bimbingankarir.wordpress.com
 

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jendela Johari


PENGENALAN DIRI MELALUI JENDELA JOHARI

Sudahkah anda mengenal diri anda? 
Tahukah anda apa itu jendela johari???? 
Apa hubungan jendela johari dengan diri anda? 
Baik, bagi yang ingin lebih mengenal pribadi masing-masing tidak ada salahnya kita mempelajari jendela johari. Sebenarnya, apa sih jendela johari itu?? Jendela Johari dikembangkan oleh Joseph Lufh dan Harry Ingham (sehingga bernama Johari). Jendela joharu merupakan Kerangka analisis hubungan yang menggambarkan sebuah jendela yang mencerminkan ‘jendela komunikasi dan transformasi’ dalam proses memberi dan menerima umpan balik, baik berbentuk informasi, pujian maupun kritik dari orang lain untuk kepentingan pengembangan kepribadian seseorang.
Jendela Johari merupakan hubungan dari pola berikut ini :

I
(ST-OT)
OPEN SELF
II
(STT-OT)
BLIND SELF
III
(ST-OTT)
HIDDEN SELF
IV
(STT-OTT)
UNDISCOVERED SELF









I.                   Daerah Pribadi Terbuka (Open Self)
Merupakan jendela saya tahu dan orang lain tahu, yaitu orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain. Open self merupakan bagian diri yang menyajikan semua informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang diketahui oleh diri pribadi dan orang lain. Pada keadaan hubungan seperti ini, terdapat keterbukaan, kesesuaian, dan sedikit alasan untuk bersikap defensif (ngotot). Daerah ini merupakan daerah ideal yang mencerminkan kepribadian seseorang yang mau menberi dan menerima saran dan kritik dari orang lain. Makin kecil bagian open self, makin buruk komunikasi berlangsung.

II.                Daerah Pribadi Buta (Blind Self)
Merupakan daerah ‘Saya tidak Tahu’ dan ‘Orang lain Tahu’, sehingga daerah ini disebut daerah buta (Blind Self). Dalam daerah ini, orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Daerah ini mencerminkan kepribadian seseorang yang hanya mau mengkritik, tetapi tidak mau menerima saran/kritik orang lain. Kepribadian yang keras kepala dan cenderung defensif. Adanya daerah buta menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.

III.             Daerah Pribadi Tersembunyi (Hidden Self)
Merupakan daerah ‘Saya Tahu’ dan orang lain ‘tidak tahu’ sehingga daerah ini disebut daerah tersembunyi. Daerah ini berisi segala sesuatu mengenai diri pribadi yang diketahui diri yang bersangkutan hanya untuk dirinya sendiri. Denagn kata lain, orang mengenal dirinya sendiri tetapi diri orang yang bersangkutan tidak dikenal oleh orang lain. Hasilnya adalah bahwa orang tersebut tetap tersembunyi dari orang lain karena rasa takut terhadap kemungkina reaksi orang lain. Pribadi yang pada posisi ini akan menjaga sikap, pemikiran dan perasaannya sebagai sesuatu yang rahasia.dan tidak akan membuka kepada orang lain. Daerah ini mencerminkan kepribadian yang hanya mau meminta saran/informasi dari orang lain, tetapi tidak mau sedikit berbagi saran dengan orang lain.

IV.             Daerah Pribadi tak dikenal (Undiscovered Self)
Merupakan daerah ‘Saya Tidak Tahu’ dan ‘Orang Lain Tidak Tahu’, sehingga daerah ini disebut daerah misteri (unknown area). Secara potensial merupakan situasi yang paling eksplosit. Orang tidak mengenal, baik dirinya sendiri maupun orang lain. Pribadi pada daerah ini memperlihatkan perasaan, pemikiran maupun tingkah lakubaik dirinya maupun orang lain tidak tahu.
                                           
KESIMPULAN DARI JENDELA JOHARI

Apabila seseorang menghendaki segala ide, perasaan, maupun tingkah lakunya diterima oleh orang lain maka daerah I (daerah terbuka) harus terbuka lebar. Dan janganlah terlalu berharap akan penghargaan tinggi terhadap diri dari orang lain. Suatu cara penurunan ‘pribadi tersembunyi’ dan peningkatan ‘pribadi tebuka’ adalah melalui proses penyingkapan diri ( membuka diri), yaitu dengan lebih mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi diri kepada orang lain. Untuk mengurangi ‘pribadi buta’dan pada saat yang sama meningkatkan ‘pribadi terbuka’ seorang individu haruslah mau menerima masukan dari orang lain, dan menggunakan umpan balik tersebut untuk meningkatkan ataupun merubah pribadi dirinya sendiri.


Sumber : Hutagalung,Inge.2007.Pengembangan Kepribadian.Jakarta:PT INDEKS
 



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Powered By Blogger
Konsling. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

DENSO.SONED BK B

Yogykarta, DIY, Indonesia